CIBINONG – Guna meningkatkan angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) daerah. Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pendidikan meluncurkan program Lima Warga Satu guru (Mawarsagu) dan Satgas RLS.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah menjelaskan, program ini menyasar kepada masyrakat yang belum menamatkan jenjang pendidikan minimal jenjang SMA/SMK/ Sederajat di daerah.

“Nantinya para tenaga pendidik menjaring warga belajar dari masyarakat di lingkungan rt/rw hingga kecamatan yang berstatus belum memiliki ijazah baik itu jenjang sd,smp, hingga sma/smk sederajat melalui program kejar paket kesetaraan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM),” jelasnya.

Lanjutnya, hal ini akan sangat mendorong peningkatan RLS daerah terlebih penghitungan angka partisipasi rls dimulai ketika masyarakat berada diumur 25 tahun.

Dilansir dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, angka RLS Kabupaten Bogor berada di poin 8.3 atau setara dengan kelas 2 SMP dan belum menyentuh wajib belajar sembilan tahun. Output dari program ini adalah, warga yang belum menamatkan jenjang pendidikan sd, smp, sma/smk sederajat bisa memiliki ijazah, ditambah dengan tidak adanya batasan umur pada warga belajar maka program ini sangat efektif untuk menggenjot angka rls daerah,” papar Juanda.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan, salah satu tantangan sektor pendidikan di Kabupaten Bogor ialah meningkatkan capaian Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Tahun 2021, pencapaian RLS rata-rata Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat sebesar 8,55 tahun, sementara RLS Kabupaten Bogor berada di angka 8,31 tahun atau setara dengan kelas 2 SMP.

Saat ini, kata Ade Yasin, Kabupaten Bogor berada di tahun keempat RPJMD 2018-2023, debgan target RLS akhir periode RPJMD ialah di angka 8,61, maka diperlukan akselerasi untuk meningkatkan angka RLS.

“Kita terus berupaya meningkatkan angka RLS dengan beberapa strategi, diantaranya optimalisasi peran lembaga Pendidikan dan organisasi profesi pendidik melalui program Mawar Sagu (Lima Warga Satu Guru),” cetusnya.

Ade Yasin berharap melalui program ini mampu meningkatkan angka RLS secara signifikan.

“Setiap satu orang guru menjadi tutor atau pendamping untuk 5 orang warga dalam belajar. Kemudian ditindaklanjuti dengan program kejar paket kesetaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dengan begitu diharapkan angka RLS Kabupaten Bogor akan meningkat secara signifikan,” pungkas Ketua DPW PPP Jawa Barat tersebut.

Pelantikan 1.324 guru honorer sekaligus launching Program Mawar Sagu (Lima Warga Satu Guru) tersebut disambut antusias ribuan guru honorer. Mereka sangat mengapresiasi kebijakannya Bupati Bogor yang telah menjawab mimpi-mimpi mereka sekaligus memberikan kesejahteraan.(Admin/Disdik/Diskominfo)