PARUNGPANJANG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor, TB. A. Luthfi Syam menyatakan, SMP Negeri 1 Parungpanjang merupakan sekolah yang menjadi wajah pendidikan di Kabupaten Bogor.

Hal tersebut ia katakan saat melakukan sosialisasi Permendikbud No 75 tahun 2016 tentang Komite sekaligus membagikan surat tugas bagi para tenaga pendidik, staff, dan penjaga sekolah yang berstatus honorer untuk wilayah Kecamatan Parungpanjang dan Tenjo di gedung SMP Negeri 1 Parungpanjang.

“SMP Negeri 1 Parungpanjang ini merupakan etalase persoalan pendidikan di wilayah Kabupaten Bogor,” kata Luthfi dihadapan para undangan, Kamis (14/9).

Ia pun sempat berujar, SMP Negeri 1 Parungpanjang ini merupakan salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Tangerang, dan Kota  Tangerang Selatan Provinsi Banten. Oleh karenanya tidak salah jika sekolah ini menjadi etalase bagi dunia pendidikan di Kabupaten Bogor.

“Karena itu, SMP Negeri 1 Parungpanjang menjadi wajah pendidikan Kabupaten Bogor yang ada diperbatasan dua daerah tersebut. Selain menjadi unggulan untuk Kabupaten Bogor, SMP Negeri 1 Parungpanjang ini jadi kiblat dari wilayah Barat dan Utara,” ujarnya.

Pada kesempatan kali ini, Kadisdik juga sempat menyesalkan kurangnya tenaga guru yang berstatus PNS di wilayah Parungpanjang. Ia menjelaskan, para tenaga honor dari mulai penjaga sekolah hingga kepala sekolah di Kabupaten Bogor ada sebanyak 36 persen.

“Sangat disayangkan untuk wilayah Parungpanjang terbilang lebih parah lagi, adanya jumlah guru PNS tidak sampai 20 persen, ini artinya hampir 80 persen yang non PNS, “ jelasnya.

Maka untuk mengisi kekurangan tersebut, Luthfi mengungkapkan pentingnya keberadaan para tenaga honor guna menunjang pendidikan di wilayah Kabupaten Bogor. “Jumlah rata - rata PNS di Kabupaten Bogor ada 35 persen. Sekarang guru honor yang di sebut Tendik honor, didalamnya ada operator, tata usaha, dan penjaga sekolah juga termasuk didalamnya, karena sekolah tidak bisa tumbuh kalau tidak ada mereka,” ungkap Luthfi. (ARI/Disdik Kab. Bogor)