Guru Berkarakter Juara, Menginspirasi Siswa-siswi Juara

Oleh : Ranti Lisnawati. S,Si. 

Bunda  Heni, begitulah kebanyakan siswa-siswi  memanggilnya,  merupakan  salah satu 
guru  agama  di  SMPN 03 Leuwiliang. Beliau bernama lengkap Heni Rohaeni, S.Pd.I.  Beliau 
lahir  di Bogor,  31 Mei 1981.  Bunda heni  merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara  dan beliau 
memiliki kembaran bernama Hena Rohaena.  Bunda heni  dilahirkan dari keluarga yang amat 
sederhana dari  ibu Murti  dan bapak Moch Ishak.  Bunda Heni  mengawali pendidikan sekolah 
dasar (SD) di SDN 01 Karehkel.  Keluarga belaiu hidup dalam kesederhanaan, sehingga sejak 
SD  beliau  harus berjualan es mambo untuk menambah penghasilan keluarga ataupun sekedar 
menambah uang jajan agar  tidak membebankan orang tua. Bahkan  beliau  masih berjualan  es 
sampai lulus sekolah di SMPN 01 Leuwiliang dan SMK Pertiwi. Selama di SMK Bunda Heni 
sangat aktif di semua organisasi seperti OSIS, Pramuka, dan rohis. Selain it u, beliau juga slalu
mendapatkan  beasiswa  sampai  lulus  sekolah.  Tidak  lama  setelah  lulus  sekolah  dari  SMK 
Pertiwi, Bunda Heni langsung mendapatkan pekerjaan menjadi  bendara di salah satu koperasi 
usaha tani di daerah Leuwiliang.  Bunda Heni tidak ingin sekolahnya  hanya  sampai  dijenjang 
SMK  saja.  Oleh  karena  itu,  beliau  melanjutkan  kuliah  di  STAI  LA  ROIBA.  Bunda  Heni 
melakukan kuliah  sambil bekerja dan dari  honor yang diperolehnya itu beliau dapat membiayai 
kuliahnya sampai lulus  pada tahun 2003.  Tanpa harus meminta kepada orang tuanya, beliau 
bisa membuktikan bahwa  ia mampu untuk kuliah.  Sejak kuliah Bunda Heni mendapatkan IP
tertinggi di angkatannya.  Seiring berjalannya waktu, pada semester 5  di tahun 2001  Bunda 
Heni menikah dengan salah satu dosen yang bernama Bapak Suyamto, S.Ag  dan dikarunia 
putra bernama Muhammad Rafiyanto Putra Pradana.
Bunda Heni sudah menjadi pendidik sejak tahun 2000 di MI Mathlaul Anwar Karehkel
kemudian  di  tahun  2001  mengajar  di  MTs.  Pura  Desa  walaupun  gaji  honor  tidak  seberapa 
namun Bunda Heni tak kenal lelah dalam mendidik. Selanjutnya pada tahun 2003 Bunda Heni 
mengajar  di  SMPN  03  Leuwiliang  sebagai  guru  PPKN  namun  sekarang  beliau  mengajar 
sebagai  guru  agama.  Selain  sebagai  guru  agama,  Bunda  heni  juga  merupakan  pembina 
pramuka. Telah banyak prestasi yang diraih sejak Bunda Heni menjadi pembina pramuka putr i. 
Saya merupakan salah satu saksi bagaimana pramuka di SMPN 03 Leuwiliang melaju sangat 
pesat,  karena saya juga merupakan salah satu alumni dari SMPN 03 Leuwiliang  dan anggota 
pramuka  binaan  Bunda  Heni.  Nama  pasukan  pramuka  SMPN  03  Leuwiliang  ialah
KAPATRIKA.  Pada  tahun  2010  merupakan  tahun  kejayaan  KAPATRIKA  karena  hampir 
dalam 1 tahun, setiap mengikuti perlombaan pramuka slalu mendapatkan juara umum seperti
di SMAN 01 Leuwiliang, SMAN 01 Cibungbulang, dan SMAN 01 Ciampea. Bunda Heni  slalu 
memberikan dorongan, motivasi, serta doa agar anggota KAPATRIKA diberikan hasil yang 
terbaik  disetiap  perlombaan  sehingga  banyak  siswa -siswi  yang  mengagumi  beliau  karena 
dedikasinya  yang sangat totalitas. Tahun ini juga KAPATRIKA membawa 5 piala di  lomba 
pramuka SMAN 01 Leuwiliang, dan lomba pramuka di MAN 2 Kab Bogor dengan membawa 
5 piala. Hal ini telah termuat di Disdik. 
Bunda Heni sangat ingin mengembangkan kampung halamannya, yaitu Desa Karehkel. 
Oleh  karena  itu,  di  awal  tahun  2006  Bunda  Heni  serta  kembarannya,  yaitu  Bunda  Hena 
mendirikan  PAUD  dan  Diniyah  Fathurahman  di  Desa  Karehkel.  Selain  itu,  mendirikan 
Yayasan  yang bernama Mutiara Sakti Sejahtera di awal tahun 2007 serta mendirikan SMK 
Statika pada tahun 2016. Selain menjadi guru honorer di SMPN 03 Leuwiliang, Bunda Heni 
juga  menjadi Kepala Diniyah Fathurahman sejak 2007 sampai sekarang dan menjadi kepala 
SMK Statika dari tahun 2016  sampai sekarang. Bagi beliau, “Hidup haruslah bermanfaat untuk 
masyarakat  sekitar”, itulah  yang  sering  menjadikannya   motivasi.  Walaupun  cita-cita  beliau
ingin menjadi pegawai kantoran/ Bank tapi ternyata allah berkehendak lain yang memberikan 
jalan terbaiknya untuk menjadi guru. Walaupun sudah hampir 16 tahun menjadi guru honor er 
tapi Bunda Heni slalu bersemangat dalam mengajar  karena niatannya lillahitaala,  “Mengajar 
dengan  hati  dan  mencari  keberkahan  serta  keridhoan  allah  semata  terlebih  karena  dengan 
menjadi guru insyallah keluarga masih bisa terurus”  itulah kalimat  beliau  yang sering membuat 
saya  termotivasi  untuk  menjadi  guru.  Bunda  Heni  aktif  mengikuti  pelatihan  KMD,  P4GN, 
MGMP, bahkan pelatihan politik perempuan Indonesia, serta masih banyak lagi pelatihan yang 
beliau  ikuti.  Bunda  Heni  juga  sering  mengikuti  kegiatan-kegiatan  yang  diadakan  di  Desa 
Karehkel  dan  terjun  langsung  di  masyrakat  untuk  mengembangkan  serta  memajukan  Desa 
Karehkel dengan membentuk TIM Setulus Hati Bersama Rakyat (SHABARA).
Demikianlah kisah Bunda Heni yang sangat menginsiprasi saya sehingga saat ini saya 
menjadi seorang guru juga seperti beliau.  Karena  beliau  lah  saya pernah menjadi salah satu 
pengisi  acara  di  perpisahan  SMPN  03  leuwiliang  pada  tahun  2017  sebagai  Alumni  yang 
menginspirasi. Namun saya sadari, saya masih jauh jika dibandingkan dengan beliau.