CIBINONG - Guna mengoptimalkan program dalam memberantas buta huruf Alquran, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor menerapkan metode belajar cepat baca tulis Alquran yang akrab disebut Tartil, Sari', dan Nagham (TARSANA) kepada seluruh siswa tingkat SD dan SMP di wilayah Kabupaten Bogor.

Metode TARSANA ini sendiri merupakan jenis pembelajaran secara cepat dan mudah, dimana melalui metode ini sesorang dapat mempelajari baca tulis Alquran hanya dalam hitungan jam. Agar memudahkan para guru menerapkan metode ini kepada kepada para peserta didiknya, Disdik Kabupaten Bogor melakukan bimbingan teknis peningkatan kualitas mutu tenaga pendidik agama Islam beberapa waktu lalu.

“Tiap – tiap sekolah diwakili oleh satu guru, untuk kegiatan saat ini kami telah memberikan bimbingan teknis kepada 130 guru pendidikan agama Islam tingkat SD, dan 100 guru pendidikan agama Islam di tingkat SMP di wilayah Kabupaten Bogor. Kegiatan ini akan terus kami lakukan hingga seluruh guru pendidikan agama Islam di Kabupaten Bogor mendapatkan bimbingan teknis ini,” jelas Kepala Seksi Pendidik dan Tanaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Hidayat, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/3).

Ia menambahkan, kegiatan ini dirasa sangat penting dalam menumbuhkan akhlak para siswa yang dirasa saat ini semakin berkurang. “Kami ingin kedepannya kegiatan ini dapat menjadi pelajaran bermuatan lokal di tingkat SD dan SMP, namun untuk mengarah kesana masih perlu proses yang cukup panjang. Untuk saat ini di sekolah – sekolah siswanya sudah melakukan kegiatan baca tulis Alquran di waktu tertentu, dan baca tulis Alquran juga sudah masuk menjadi salah satu ujian praktek kelulusan,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Seksi Pendidik dan Tanaga Kependidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dede Rahmat. Menurutnya, melalui metode TARSANA ini dapat memudahkan para siswa mempelajari Alquran secara efektif dan menyenangkan. “Diharapkan melalui bimbingan teknis ini para guru dapat menguasai, mengoptimalkan, serta menerapkan metode TARSANA ini kepada anak didiknya,” ujar Dede. (ARI/DISDIK Kabupaten Bogor)