CIBINONG – Sesuai dengan semangat program nasional pendidikan karakter, serta misi Kabupaten Bogor dalam membangun kesalehan sosial, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor melaksanakan program pendidikan di bidang keagamaan yang akrab disebut Tartil, sari', dan nagham (Tarsana).
Tarsana ini merupakan metode membaca Alquran secara cepat dengan variasi nada suara yang teratur dan harmonis tanpa menyalahi hukum bacaan tajwid. Dengan metode tersebut dapat menjadikan pembelajaran dalam membaca Alquran semakin menarik dan menyenangkan bagi siswa.
“Program ini sudah dibuktikan, jadi anak – anak mengikuti tujuh kali pertemuan, satu kali pertemuannya satu jam, Insya Allah sudah bisa baca Alquran dan bisa mengenal huruf,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, TB. A. Luthfi Syam.
Lebih lanjut ia mengatakan, program pembelajaran ini dilakukan sebelum siswa – siswi menjalani aktivitas belajar di kelas. “Kita masukan di jam nol istilahnya, jadi sebelum mereka belajar mata pelajaran, terlebih dahulu selama satu jam mereka belajar membaca Alquran dengan metode Tarsana ini,” katanya.
Kedepannya program Tarsana ini akan dijadikan mata pelajaran bermuatan lokal untuk seluruh sekolah di wilayah Kabupaten Bogor. “Kita masih mempelajari dulu apa problemnya, apa kesulitannya, apa masalahnya, nanti kalau memang semua sudah kita pelajari kedepan semangatnya mau dijadikan muatan lokal,” imbuh Luthfi.
Dengan program ini, diharapkan dapat membentuk karakter dan kesalehan para siswa ditengah – tengah arus globalisasi saat ini. “Kita mencoba melalui pendidikan ini, supaya kesalehan sosial di Kabupaten Bogor ini makin tumbuh, lalu pendidikan karakter yang jadi misi nasional bisa berjalan,” ujarnya. (ARI/Disdik Kab. Bogor)