Sudah lebih dari dua tahun pandemi Covid-19 singgah di Indonesia, dan sejak saat itu pun berbagai hal diberlakukan secara terbatas, tak terkecuali di dunia pendidikan. Dua tahun terakhir ini, banyak sekolah yang melakukan sistem pembelajaran daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), serta berbagai aktifitas non-belajar di sekolah pun, seperti ekstrakurikuler, sementara dibekukan. Hal tersebut mengakibatkan banyak siswa yang menjadi pasif dan tidak kreatif serta produktif. Bahkan, sempat tersiar adanya isu tentang Lost Generation akibat pandemi Covid-19 ini.
Akan tetapi, pada tahun 2020, pemerintah Jawa Barat membentuk sebuah organisasi sukarela dan mandiri yang peduli terhadap implementasi gerakan Literasi nasional di Jawa Barat, yang disebut dengan Gerakan Literasi Nasional (GLN) Gareulis Jabar. Salah satu tujuan organisasi tersebut adalah mengajak para pegiat literasi, terutama sekolah-sekolah untuk ikut bergabung dalam setiap kegiatan literasi di Jawa Barat. Kemudian, di akhir tahun 2020, GLN Gareulis Jabar membuka sebuah program literasi dan memberikan beberapa tantangan yang harus diselesaikan oleh semua anggota yang mengikuti program tersebut. Salah satu tantangannya yaitu menulis sebuah cerita pendek.
SMP Negeri 1 Tanjungsari Kab.Bogor, sebagai salah satu sekolah yang ikut bergabung dalam kegiatan GLN tersebut, tentu saja sangat mengapresiasi program atau tantangan dari GLN Gareulis Jabar. Dengan memberikan motivasi dan bimbingan sekadarnya, akhirnya 15 siswa yang terpilih, dapat menyelesaikan tantangan membuat cerpen tersebut, dan karya mereka pun dipublikasikan menjadi sebuah buku kumpulan cerpen. Buku kumpulan cerpen tersebut tidak hanya berisikan karya-karya siswa, tetapi karya-karya cerpen dari 3 orang guru pembimbing dan karya Pembina literasi SMPN 1 Tanjungsari pun ikut meramaikan dan dipublikasikan dalam buku kumpulan cerpen tersebut. Sampai akhirnya, Rabu (08/09) pagi, Kepala SMP Negeri 1 Tanjungsari, Ibu Lilis Suryayulpiana, S.Pd., secara resmi menyerahkan buku kumpulan cerpen yang berjudul “Kilau Berlian di Pulau Rangsang”, dan memberikan buku tersebut juga diserahkan kepada komite sekolah ( Budi Burhanuddin S.IP) dan kepala perpustakaan SMPN 1 Tanjungsari ( Imas Rahmawati S.Pd) dan pihaknya sangat mengapresiasi kepada seluruh peserta GLN Gareulis Jabar. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh peserta GLN yang hadir, dan berharap bahwa hasil karya tersebut dijadikan motivasi diri dan semangat untuk terus menghasilkan karya-karya yang lain yang lebih kreatif dan imajinatif. Dan Buku ini merupakan buku kumpulan cerpen karya siswa SMP Negeri 1 Tanjungsari yang kedua, Setelah karya sebelumnya yaitu buku kumpulan cerpen yang berjudul “Rumah Weggel” yang terbit di tahun 2019 pada event Festival Literasi dan Arsip Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor
Hal tersebut membuktikan bahwa setiap tantangan yang diberikan akan dijadikan sebuah peluang yang akan menghasilkan sebuah kebanggaan. Bukan hanya menjadi kebanggaan untuk diri sendiri, tetapi juga keluarga dan tentu saja sekolah. Apalagi di masa pandemi ini, keterbatasan tidak dijadikan sebuah alasan atau hambatan untuk aktif, kreatif, dan menghasilkan karya yang inovatif.