CIBINONG – Adanya perubahan usia dalam penghitungan Rata - rata Lama Sekolah (RLS), dari yang sebelumnya usia 15 tahun keatas kini menjadi 25 tahun keatas, membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor harus melakukan perubahan strategi dalam menunjang angka RLS di Kabupaten Bogor.
Saat ini standar dalam menghitung RLS yang dipakai oleh seluruh dunia adalah standar United Nation Development Program (UNDP), sehingga data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik mengacu pada perubahan usia tersebut.
“Kita harus mengubah strategi, yang tadinya kita banyak fokus pada pendidikan formal kedepannya kita sudah mulai fokus pada pendidikan non formal, karena usia 25 tahun pendekatannya melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat program Kejar Paket,” ujar Kadisdik Kabupaten Bogor, TB. Luthfi Syam.
Diakui olehnya, pihaknya kini tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan waktu rata - rata lama sekolah yang telah manjadi 25 tahun keatas tersebut.
“Kami dari Disdik sudah konsultasi dengan Bappeda kita akan lakukan serasikan program dengan kawan – kawan SKPD lain, jadi misalkan begini SKPD lain dalam lingkup pertanian plus mereka kan punya binaan kelompok tani, nah nanti kita akan cek andaikan kelompok tani ini terdiri dari orang – orang yang masih belum bersekolah kita akan masuk,” jelas Luthfi.
Ia menyatakan, pihaknya sudah mulai mendorong untuk memajukan pendidikan non formal. “Kita sedang melakukan kerjasama dan terus kita tingkatkan dengan MUI, kita sudah masuk ke podok pesantren,” katanya. (ARI/Disdik Kab. Bogor)