NANGGUNG – Menindaklanjuti insiden rubuhnya ruang kelas SDN Nangela di Kecamatan Nanggung, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melakukan inspeksi lapangan dan perencanaan penanganan sarana dan prasarana, Senin (1/9).
Kepala Bidang Pembinaan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Warman, SKM,. M.Si. menjelaskan, dari hasil monitoring lapangan didapati kerusakan akibat insiden di SDN Nangela termasuk dalam katagori kerusakan berat.
“Adapun kerusakan fisik meliputi dua ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kelas terdampak kerusakan, turap penahan tebing sekolah bergeser,” jelasnya.
Kepala Bidang Pembinaan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Warman, SKM,. M.Si. menjelaskan, dari hasil monitoring lapangan didapati kerusakan akibat insiden di SDN Nangela termasuk dalam katagori kerusakan berat.
“Adapun kerusakan fisik meliputi dua ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kelas terdampak kerusakan, turap penahan tebing sekolah bergeser,” jelasnya.
Dipaparkannya, selain meninjau kerusakan tersebut pihaknya juga mendapati bahwa kondisi penunjang pada satuan tersebut masih membutuhkan pengembangan sarana dan prasarana lain.
“Untuk kondisi penunjang diantaranya, lapangan sekolah masih berkondisi tanah, dan kekurangan ruang kelas,” ungkap Warman.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dr. Rusliandy, S.STP, M.Si, M,E. menuturkan, untuk penanganan kerusakan fisik akan dilakukan pada APBD Tahun Anggaran 2025 dan 2026 menjadi skala prioritas.
“Untuk perencanaan pembangunan satu ruang kelas, dan turap penahan tebing pada APBD Tahun 2025 ini, dan untuk jangka panjang di APBD Tahun 2026 direncanakan pembangunan enam ruang kelas, satu ruang kantor guru, satu ruang perpustakaan, pelapangan upacara, pemagaran dan pembangunan lanjuta turap penahan tebing,” paparnya.
Lanjut Rusliandy, untuk kegiatan belajar mengajar peserta didik tetap dilaksanakan, dengan mengalihkan lokasi pembelajaran ke majelis taklim sekitar sekolah. Adapun pembangunan turap penahanan tebing akan dilakukan secepatnya, mencegah adanya pergerakan tanah.
“Alhamdulilah, dari laporan kepala sekolah tidak ada korban jiwa dikarenakan kejadian tersebut terjadi diluar jam belajar mengajar. Namun, kami tetap mengimbau kepada pimpinan lembaga, pengawas dan orangtua agar menjaga keselamatan peserta didik,” pungkasnya.(Humas Disdik)