CIBINONG – Bertempat di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Hellen Keller Internasional (HKI) menyelenggarakan rapat koordinasi, terkait peningkatan pola program inklusif daerah, Rabu (30/1).
Manajer Program Pendidikan Inklusif HKI Indonesia, Emilia menjelakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari, penerapan program inklusif khususnya bagi Kabupaten Bogor.
“Kami mengundang lintas jajaran prangkat daerah, mulai dari kedinasan hingga para pelaksana tenaga pendidik dan kependidikan wilayah. Dengan tujuan untuk melakukan penjabaran program inklusif tahun 2019,” jelasnya.
Dipaparkannya, terdapat lima poin inti program yang akan dilakukan HKI tahun ini. Diantaranya, kampanye pendidikan inklusif yang melibatkan stakeholder, pengembangan sekolah model, peningkatan koordinasi antar lini sektoral, peningkatan kapasitan guru dan tenaga pendidik, hingga mendorong keterlibatan perguruan tinggi.
“Pihak HKI sendiri akan semaksimal mungkin melakukan fasilitasi, dan pencanagan program inklusif. Terlebih, Kabupaten Bogor telah memiliki beberapa Master Of Training inklusif,” papar Emilia.
Master Of Trainer Inklusif Kabupaten Bogor, Ade Suryana mengemukakan, dirinya berharap adanya payung hukum mengenai program inklusif, dapat meningkatkan pelayanan bagi murid berkebutuhan khusus di daerah.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Luthfie Syam menambahkan, hingga saat ini pihaknya memiliki satu unit sekolah percontohan inklusif yakni, SDN Ciawi 01, Kecamatan Ciawi.
Rincinya, sekolah tersebut sudah dilengkapi dengan beberapa fitur bentuk fisik yang ramah, bagi para murid berkebutuhan khusus.
“Pada dasarnya semua sekolah harus melakukan pelayanan bagi murid berkebutuhan khusus. Akan tetapi, dengan keterbatasan sarpras proses pengembangan dimbangi dengan dukungan orangtua. Tidak menutup kemungkinan di tahun ini terdapat penambahan sekolah model serupa,” pungkas Luthfie.(DisdikPorlap).