CIBINONG – Sebagai langkah pendukung Pancakarsa Bupati, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor akan menjalankan tujuh program pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa daerah.
Kepala Seksi Kesiswaan SMP Disdik Kabupaten Bogor, Susilawati menjelaskan, program ini dikembangkan untuk program Bogor Berbudaya jenjang satuan pendidikan SD dan SMP.
Dipaparkannya, ketujuh program tersebut meliputi, peluncuran Baca Tulis Al-Quran (BTQ) Tarsana, program jumaat mengaji, pembiasaan salat duha dan tadarus berjamaah, kegiatan nyunda di sekolah, pencanangan kelestarian budaya sunda sebagai ekstrakulikuler wajib, pasanggiri basa dan sastra sunda, serta festival nuansa islam dalam kegiatan FLS2N.
“Berbagai program tersebut rencananya akan kami terpakan tahun ini. Namun, sebelum itu Disdik masih menunggu finalisasi kebijakan tingkat daerah, dalam menentukan teknis pelaksanaan di beberapa kegiatan,” ungkap Susi.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Luthfie Syam mengemukakan, salah satu program unggulan kesiswaan tahun ini yakni, kegiatan nyunda di jenjang SD dan SMP.
“Kegiatan tersebut akan diimpelentasikan seperti para murid, guru, bahkan kepala sekolah wajib menggunakan berbahasa sunda ketika di lingkungan sekolah. Dimana bertujuan mengenalkan kepada pelajar, budaya tradisional khas daerah khususnya Jawa Barat,” paparnya.
Diakui Luthfie, kendati mayoritas pelajar mengetahui Bahasa Sunda, namun dalam kesehariannya masih menggunakan tutur kata yang belum tepat.
“Maka dari itu, agar di era milenial saat ini budaya berbahasa Sunda tidak hilang. Melalui program ini Disdik ingin melestarikannya melalui bentu pengajaran softskill dan pembiasaan,” harapnya. (Disdikporlap).