CIBINONG – Sebanyak ribuan warga belajar kesetaraan Paket C di Kabupaten Bogor. Hari ini mulai mengikuti kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputerisasi (UNBK), hingga tiga hari kedepan.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Elfi Nilahartani menjelaskan, pelaksanaan UNBK akan diikuti sebanyak 7.195 warga belajar, dari 122 PKBM di 40 kecamatan.
“Sebanyak 42 lembaga PKBM akan menyelenggarakan kegiatan UNBK secara mandiri. Dimana lainnya akan melakukan pelaksanaan dengan menginduk ke sekolah formal yang telah ditunjuk,” jelasnya.
Untuk jadwal pelaksanaan, dipaparkan Elfi, mulai tanggal 12-15 April dengan mengujikan 10 mata pelajaran yang terbagi menjadi dua program study yakni, IPA dan IPS.
Rincinya, untuk bidang study IPS mengujikan, Bahasa Indonesia, geografi, matematika, sosiologi, Bahasa Inggris, ekonomi, dan PKN.
“Sementara, untuk program study IPA yakni, Bahasa Indonesia, kimia, matematika, biologi, Bahasa Inggirs, fisika, dan PKN. Dimana setiap maple pengerjaannya selama 120 menit,” papar Elfi.
Namun, diakui Elfi, pelaksanaan UNBK yang dilakukan hingga Senin nanti, menimbulkan rasa kekhawatiran akan tingkat absensi peserta.
“Untuk Jumat hingga akhir pekan memang tidak ada masalah, karena biasanya warga belajar yang bekerja juga libur. Namun, di Senin ini biasanya sulit mendapatkan cuti dari pihak industri,” uangkapnya.
Sementara, Kepala Bidang Pembinaan PNF Disdik Kabupaten Bogor, Amsohi mengatakan, untuk mengantisipasi adanya warga belajar yang tidak ikut, dalam pelaksanan UNBK ini. Pihaknya telah mengintruksikan lembaga, agar mengajukan surat cuti ke perusahaan tempat bekerja peserta.
“Surat langsung ditanda tangani Sekda Kabupaten Bogor, dengan harapan para pelaku industri yang memperkerjakan warga belajar. Dapat memberikan izin mereka untuk mengikuti rangkaian ujian,” harapnya.
Sambung Amsohi, pihaknya menegaskan akan menindak tegas para lembaga yang melakukan aksi joki dalam UNBK.
“Setiap peserta memiliki ID dan tokennya masing-masing, sehingga tidak mungkin ada joki. Namun, kami tetap mengingatkan lembaga agar melakukan, semua kegiatan sesuai dengan POS UNBK Kesetaraan,” tegasnya.(DisdikPorlap).