Masih rendahnya angka standarisasi kualitas manajerial lembaga Paud di wilayahnya. Himpaudi Kecamatan Ciseeng menyelenggarakan, kegiatan sosialsiasi penguatan komponen akreditasi kemarin, (12/7).
Ketua Himpaudi Kecamatan Ciseeng, Neneng menjelaskan, kegiatan sosialisasi diikuti sebanyak 46 lembaga.
“Kami sadar tingkat pemahamanan akreditasi lembaga Paud masih sangat minim. Terlepas, dari beberapa faktor lainnya, pada umumnya kendala terjadi lantaran rendahnya informasi yang diterima,” jelasnya.
Lanjutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pelatihan, dan workshop yang menuju kepada penguatan kompetensi manajerial lembaga.
“Program tersebut akan menjadi salah satu kegiatan inti dari Himpaudi Kecamatan Ciseeng. Dimana paparan materinya melibatkan unsur penilik, koorwandik, akademisi, hingga Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, “ tutur Neneng.
Penilik PNF Kecamatan Ciseeng, Achmad Sumarna mengemukakan, dalam kegiatan kemarin dirinya memaparkan beberapa materi, salah satunya tentang kesadaran administrasi lembaga.
“Sebagai perpanjangan tanganan Disdik di wilayah, sudah menjadi tugas Penilik untuk melakukan pembinan. Salah satunya meliputi, administrasi kelembagaan, kurikulum hingga pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Himpaudi Kabupaten Bogor, Euis Bahyuroh mengatakan, hingga pertengahan tahun ini setidaknya jumlah Paud di 40 Kecamatan sebanyak 1.800 lembaga..
"Dari sekian banyak lembaga tersebut, hanya kurang dari 40 persen yang telah melakukan akreditasi lembaga," katanya.
Diakuinya, terdapat tiga faktor yang dinilai Himpaudi menjadi kendala pada pelaksanaan akreditasi Paud di daerah.
"Satu karena memang biayanya terlampau mahal, sehingga menurunkan minat lembaga. Terbatasnya infomasi tentang kegiatan tersebut baik sebelum pelaksanaan atau sesudah, dan kompetensi tenaga pendidik yang belum memadai," papar Euis.
Maka dari itu, lanjut Euis, pihaknya tahun ini akan melakukan pemograman serta pemfokusan pengembangan kompetensi manajerial lembaga. Dengan harapan miningkatkan minat serta kesiapan dalam mengikuti akreditasi.(Disdikporlap)