CIBINONG – Dalam menanggulangi kekurangan tenaga pendidik di wilayah Kabupaten Bogor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mengatasi hal tersebut dengan mengerahkan tenaga guru honorer. Selama ini tenaga para guru honorer ini sangat membantu dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.
Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Ngudiyanta menjelaskan, saat ini untuk tingkat Sekolah Dasar Negeri, Kabupaten Bogor hanya memiliki 7.981 guru PNS padahal kebutuhan guru untuk tingkat tersebut mencapai 19.423 guru. Sementara itu, untuk tingkat SMP saat ini baru terpenuhi sekitar 1.734 guru, masih kekurangan 2.350 guru dari total kebutuhan guru sebanyak 4.084.
“Saat ini kurang guru itu disiasati dengan guru honorer," jelas Ngudiyanta dihadapan awak media beberapa waktu lalu.
Oleh karenanya, lanjut Ngudiyanta, Pemkab Bogor telah memberikan tunjangan tambahan sebagai bentuk kepedulian terhadap kinerja para guru honorer yang berasal dari APBD Kabupaten Bogor. “Untuk nominal yang diterima berdasarkan masa kerja, guru honorer dengan masa kerja nol hingga lima tahun dapat Rp 500 ribu, lima hingga sepuluh tahun dapat Rp 650 ribu, dan sepuluh tahun ke atas dapat Rp750 ribu," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tb. A. Luthfi Syam menyatakan, sudah semestinya Pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru honorer. “65 persen guru kita adalah guru honor, artinya kita harus memberikan porsi yang wajar, kita harus memperlihatkan keberpihakan. Salah satu keberpihakannya mestinya dari tahun ke tahun untuk katakanlah honor untuk para guru honor ini harus kita tingkatkan supaya mereka juga betul – betul bisa kita mintakan dedikasinya,” ujarnya.
Ia pun menegaskan, selama ini tenaga para guru honorer ini sangat membantu dunia pendidikan di Kabupaten Bogor. “Karena kalau kita bicara dunia pendidikan Kabupaten Bogor sudah mencapai seperti ini, ini sumbangsih dari mereka kontribusi dari guru honor,” tegas Luthfi. (ARI/Disdik Kab. Bogor)