CIBINONG – Guna mempercepat rehabilitasi ruang kelas atau gedung sekolah yang ambruk, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogormemanfaatkan bantuan Corporate Sosial Responsibility (CSR).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor TB. A. Luthfie Syam menjelaskan, cara ini dilakukan dalam menyiasati terbatasnya anggaran pendidikan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Luthfie menyatakan, pemanfaatan CSR ini juga dilakukan dalam merehabilitasi bangunan ambruk di SDN Cipinang 1 Rumpin dan SDN Ciluar 02 Sukaraja.
“SDN Ciluar 02 itu merupakan bangunan lama yang memang belum sempat direhab, hingga ada dua ruang kelas yang roboh. Sementara di SDN Cipinang 1 itu bukan atapnya tapi plafon. Untak saat ini keudanya ditangani dengan menggunakan bantuan CSR, karena jika menunggu APBD akan lama prosesnya,” kata Luthfie.
Lebih lanjut ia menjelaskan, di wilayah Kabupaten Bogor terdapat 1.543 bangunan SD. Umumnya bangunan tersebut dibangun pada masa orde baru, sehingga sangat rentan mengalami kerusakan. Luthfie pun mengungkapakan, pihaknya ingin merenovasi seluruh bangunan sekolah yang rusak, namun terbentur dengan keterbatasan anggaran yang ada.
Oleh karenanya dalam beberapa rehabilitasi bangunan, pihaknya memanfaatkan bantuan CSR untuk merenovasi ruang kelas atau gedung sekolah.
“Karena keterbatasan anggaran, kita pakai skala prioritas dalam merenovasi bangunan. Jadi jangan heran kalau ada laporan ruang kelas yang akan ambruk, saat kita benahi ternyata ada yang ambruk di tempat lain,” ujarnya. (ARI/Disdik Kab. Bogor)