Sebanyak ratusan tenaga pendidik jenjang Paud, mengikuti kegiatan pelatihan pengembangan kompetensi yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor di salah satu hotel di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Megamendung kemarin, (9/7).
Kepala Seksi GTK Paud Disdik Kabupaten Bogor, Dadang Sujana menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan pemerintah. Dalam upaya penguatan kualitas kompetensi pengajar.
“Pelatihan melibatkan 470 peserta yang terbagi menjadi dua gelombang. Dimana tahap satu dimulai pada tanggal 8-10 Juli, dan dilanjutkan pada tanggal, 11-13 Juli nanti. Masing-masing pelaksanaan diikuti 235 orang guru dari perwakilan 40 kecamatan,” jelasnya.
Dipaparkan Dadang, paparan materi meliputi enam dasar pengajaran jenjang Paud yang diantaranya, impelentasi Kurikulum 2013, indetifikasi kebutuhan anak usia dini, metode pembelajaran, bahan ajar anak usia dini, penyusunan perencanaan pembelajaran, dan pemantauan serta penilaian peserta didik.
“Paparan materi melibatkan narasumber dari PP Paud Provinsi, dan unsur akademisi perguruan tinggi. Dimana total pelatihan mencapai 31 jam, dengan jenis tatap muka serta simulasi,” paparnya.
Kepala Bidang Pembinaan GTK Disdik Kabupaten Bogor, Asep A.Sudrajat mengatakan, pelatihan penguatan kompetensi akan menyasar kepada guru yang belum mengikuti pembinaan sama sekali.
Diakuinnya, masih beragamnya jenjang kualifikasi akademik dari para pengajar jenjang Paud. Membuat pihaknya melakukan akselerasi penguatan kualitas tenaga pendidik.
“Selain kegiatan penguatan kompetensi ini, kami juga mengadakan diklat berjenjang. Dimana semua program pelatihan, bertujuan untuk menstandarkan kualitas kompetensi pengajar Paud agar sesuai dengan kebutuhan,” ungkap Asep.
Sambung Asep, melalui program pengembangan ini, diharapkan adanya peningkatkan kualitas pendidikan di jenjang Paud daerah.
“Pada umur peserta didik Paud, merupakan rentan usia Golden Age. Dimana perlu penanganan khusus untuk menciptakan karakter anak. Maka dari itu, kompetensi para pengajar harus sesuai dengan pola pendidikan yang dibutuhkan,” cetusnya.(Disdikporlap)