CIBINONG – Putus sekolah merupakan salah satu permasalahan di dunia pendidikan, hal tersebut juga terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai upaya guna menekan angka putus sekolah tersebut.
Dari data Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor menunjukkan, angka putus sekolah di tahun 2016 terdapat 3.941 siswa, dengan perincian 1.280 siswa SD atau sederajat, 1.481 siswa SMP atau sederajat, dan 820 siswa SMA atau sederajat.
Namun pada 2017 ini angka tersebut turun drastis, data yang dihimpun Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sampai Juni 2017 menunjukkan, angka putus sekolah menjadi 1.117 siswa dengan perincian 557 siswa SD atau sederajat, 329 siswa SMP atau sederajat, dan 231 siswa SMA atau sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, TB. A. Luthfi Syam mengungkapkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menekan angka putus sekolah di Kabupaten Bogor. Terdapat beberapa langkah yang diambil yakni, pada jalur pendidikan formal melakukan kegiatan pendidikan kelas jauh, kelas terbuka, dan kelas satu atap. Sementara untuk pendidikan non formal langkah yang dilakukan dengan menyediakan 46 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar pada 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor, dengan jumlah peserta program paket A, B, dan C yang mencapai ribuan peserta.
“Dengan cara itu, kebutuhan masyarakat akan pendidikan baik formal atau non formal bisa terpenuhi,” papar Luthfi.
Selain itu, ia juga mengatakan kerap melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk menekan angka putus sekolah ini. “Kami lakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat, MUI, serta pesantren sebagai upaya dalam menanggulangi putus sekolah,” kata Luthfi. (ARI/Disdik Kab. Bogor)