BOGOR – Bertempat di Gedung Bradja Mustika, Kota Bogor. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) yakni, PT. Star Energy Geothermal guna menyelenggarakan pelatihan dan penguatan high thinking order skill (HOTS) bagi puluhan guru dari tujuh wilayah kecamatan, Selasa (4/12).

 

Kepala Bidang Pembinaan GTK Disdik Kabupaten Bogor, Asep A.Sudarjat menjelaskan, kegiatan ini merupakan kali pertama dilakukan pihaknya dengan melibatkan CSR.

 

“Pesertanya sendiri berjumlah 100 orang guru yang terdiri dari  50 pengajar matematika, dan 50 pendidik mapel IPA. Mereka merupakan perwakilan dari wilayah Kecamatan Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Daramaga, Ciomas, Tamansari, dan Tenjolaya,” jelasnya.

 

Dipaparkannya, teknis pelatihan akan dilakukan bertahap, dimana untuk saat ini. Akan dipilih 10 orang guru dari masing-masing katagori, sebagai trainer tingkat lanjut.

 

“Nantinya 20 orang yang terpilih tersebut, akan dilatih oleh pihak CSR sebagai trainer HOTS tingkat daerah. Dengan fungsi jangka panjang sebagai tutor imbas ke guru tingkat kecamatan,” papar Asep.

 

Lanjut Asep, untuk tindak lanjut dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan kegiatan serupa, diberbagai wilayah Kabupaten Bogor dengan CSR yang berbeda.

 

“Kami akan bagi perkorwil yakni, Bogor Barat, Bogor Timur, Bogor Selatan, dan Bogor Utara. Dimana hingga saat ini sudah beberapa pihak CSR yang menyetujuinya. Perlu ditekankan pelatihan ini, sama sekali tidak memungut biaya apapun dari peserta atau mengalokasikan dari APBD, lantaran ditanggung pihak perusahaan,” ucapnya.

 

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Luthfie Syam mengemukakan, materi pelatihan meliputi penguasaan dan pengenalan sistem pengajaran HOTS berbasis 4C.

 

Jelasnya, 4C tersebut merupakan konsep mengajar yang mengedepankan metode, communication, collaborative, critical thinking, dan creativity.

 

“Dasar tersebut harus dikuasai para pendidik, dimana dalam pengimpelentasiannya nantinya paparan materi pembelajaran harus interaktif, jelas, melakukan konsep membangun kreatifitas bukan menghafal, hingga mengembangkan nalar siswa dalam pemecahan soal dengan tingkat kemampuannya,” cetusnya.

 

Sambung Luthfie, dengan adanya keikutsertaan CSR dalam upaya pengembangan komptensi SDM tenaga pendidik. Akan mempercepat peningkatan kualitas guru daerah.=BAL